Kamis, 21 Februari 2019

Bahagia atau Merana Part 1

Salam sejahtera,,,
Udah lama kaga nongol nih karena habis kandas dalam hubungan asmara hahaha
ah malu deh gua !

Oke udah cukup lama gua tidak post, dan sepertinya udah bisa post cerita kembali karena gua rasa udah kuat dah gua ceritain ini semua ke kalian :) Nah kali ini tentang berakhirnya masa pacaran gua dengan wanita kesayangan. Miris dan juga sempat membuat gua menyesal bertahun-tahun eh berlebihan ding hahaha
Setelah setahun lebih beberapa menit gua resmi putus dengan wanita kesayangan, dan gua membuatnya menangis, so sad, betapa tidak layaknya gua untuknya kan,,,,hmmmm
Ya karena di waktu itu kita baik-baik saja, hanya ada beberapa sedikit kerenggangan saja yang perlu dikomunikasikan,,yes.. komunikasi itu penting ! Awaal mula sih kita sama-sama sibuk dengan pekerjaan kita masing-masing, dan gua berharap ada perhatian lebih tetapi tidak mengkomunikasikan dan juga tidak tau kalo dia juga lagi sibuk kerja, nahhh.. pada masa kritis seperti itu aku mendapatkan perhatian dari cewek yang pernah saya idolakan dimasa sekolah... Yuppss ! Evi Yana Ariesta cewek dengan postur tubuh semampai, cantik, manis, pinter, pandai menari, dan punya bakat ditarik suara,, ya semacam nyanyi-nyanyi gitulah...

Singkat cerita ya...(nanti gua bahas dibagian tersendiri, ini banyak sedihnya -__- kalo bahas waktu sekolah) tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba dia hadir kembali dalam kehidupanku, perhatian yang biasa diberikan oleh wanita kesayangan tiba-tiba tergantikan dengan indahnya perhatian dari Evi. 

Jika cinta itu tidak tersatukan akan berlaku "Cinta tidak akan pernah hilang, cinta akan melekat pada jiwamu, hanya saja dia akan tersembunyi dan bisa terkontrol lebih baik".
Perhatian itu muncul dikala hubungan gua lagi kurang harmonis, membuat gua tidak bisa memainkan logika. Semakin hari rasanya semakin dekat dengan Evi, sering diajak sharing, becanda, dan sempat nongkrong bersama untuk sekedar makan (tanpa sepengetahuan dari wanita kesayangan). Pada suatu ketika gua sempat bercerita tentang caruk maruknya hubungan gua dengan wanita kesayangan. Begitupula dengan evi sedikit banyak dia menceritakan tentang perasaannya, tentang ayahnya yang merekomendasikan untuk evi berhubungan baik dengan gua.

Selang beberapa waktu hubungan gua dengan wanita kesayangan semakin ada skat yang membatasi keharmonisan, dan yang tidak gua sangka bahwasannya Evi mengajak berpacaran sementara dia tahu kalau gua lagi bersama wanita kesayangan. Dilematis itulah yang sedang gua hadapi, Evi adalah wanita yang saya impikan semenjak masih duduk dibangku SMA dan wanita kesayangan adalah wanita yang sudah menemaniku selama satu tahun namun kondisinya lagi tidak baik. Pada akhirnya aku memilih untuk mendua  dengan Evi (brengsek kan gua), dan Evi tau dengan kondisi kalau gua lagi bersama dengan wanita kesayangan, Evi menerima menjalani hubungan menjadi orang kedua dengan syarat gua bisa mengakhiri hubungan dengan wanita kesayangan dalam waktu 1 (satu) minggu saja.

Selama satu minggu gua memutuskan untuk tidak berkomunikasi dengan keduanya, gua hanya berani menceritakan apa yang sedang gua lakukan kepada sahabat berharap untuk mendapatkan masukan atau nasehat yang bijak, yang memberikan opsi untuk keputusan yang terbaik. "Kamu harus memutuskan segera, kamu sudah menjadi lelaki brengsek jadi segera untuk diputuskana supaya tidak menjadi brengseng kuadrat, lepaskan salah satu dan pilih salah satu atau tidak keduanya" Dalam hati kecil gua berpikir bahwa aku masih mempunyai rasa yang terpendam semenjak duduk dibangku SMA, dan aku bisa terwujud untuk memilikinya. 

Pada akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan wanita kesayangan dan menjalin hubungan dengan Evi Yana Ariesta. Waktu itu barulah aku tau kalau wanita kesayangan lagi sibuk dan juga membeutuhkan perhatian, seharusnya aku hadir untuknya menjadi teman dikala sedih namun gua meninggalkannnya.

Dikala itu wanita kesayangan tidak tau pasti tentang kepergian gua kenapa meninggalkannya. :(

Evi Yana Ariesta





Tidak ada komentar:

Posting Komentar