Kamis, 21 Februari 2019

Bahagia atau Merana Part 2

Oh iyaa..selama ini gua belum pernah bercerita tentang keluarga dari wanita kesayangan, kedekatan gua dengan keluarga wanita kesayangan seakan membuat tidak mungkin untuk mengakhiri hubungan. Wanita kesayangan selalu melibatkan keluarga dalam pengambilan keputusan, jadi pembaca sekalian sebelumnya menjalin hubungan sama gua, ada banyak lelaki lain yang sedang mengejar. Diceritakan dikala itu dalam waktu bersamaan ada 3 (tiga) orang pria  yang mengajaknya untuk jadian, namun gua yang terpilih, diharapkan gua yang terbaik, ternyata ahhh... sudahlah :(

Dalam keluarga itu ada Papa, Mama, dan Mas sama istri masnya, serta 2 anak Feby dan Iyan..... Seiring itu semua kita sering berkumpul bersama di ruang tamu mendapatkan wejangan atau nasehat, sambil ngobrol layaknya udah menjadi keluarga besar. Oh iya mama dan papa tersatukan didalam organisasi gerakan pramuka,, nah gua kan juga anak pramuka jadi seakan mengalir dan nyambung ketika ngobrol bersama.

Begitu dekatnya dengan keluarga apalagi mama, ketika putus dengan wanita kesayangan mama telpon gua, sambil bertanya terkait permasalahan kita, dan mama berharap untuk segera mendapati kebaikan bersama, mama bercerita tentang keadaaannya "baru kali ini wanita kesayangan mama nangis gara- gara putus sama cowok, biasanya ngga sampe itu segitunya!" Ketika berada diposisi seperti itu rasa penyesalan dan  bersalah semakin menjadi. (Mungkin pembaca sekalian gemas ya dgn gua 😢).

Dengan kejadian semua itu membuat gua galau,,,yaelahh bisa galau ternyata guah hehe. Rasa bersalah terus menghantui setiap harinya selama beberapa minggu. Berpacaran dengan Evi sepertinya sudah hambar tak berasa dan tak semanis yang dibayangkan. Emosional meningkat, gua merasa sangat besalah dan tidak memikirkan perasaan karena wanita kesayangan.

Hari kulalui sampai dengan sekitar 2 (dua) minggu bersama Evi. Namun perasaan bersalah terus menghantui, dengan kondisi itu membuat hubungan gua dengannya berangsur kurang baik. Mungkin Evi juga tidak membayangkan gua akan menjadi emosional. Pernah suatu ketika Evi pamit untuk bisa menghadiri undangan acara makan malam bersama teman-teman kelasnya dan disana ada mantannya, Rio. Pacarnya waktu masih sekolah dulu, sampai dengan lulus sekolah. (Cerita Rio nanti pada part tersendiri).

Betapa kagetnya gua itu terjadi #oh iyaa Rio bukan teman sekelas, itu membuat gua sedikit bertanya kenapa bisa ikut hadir bersama Evi, pada waktu itu juga gua langsung marah dan ada percekcokan terkait itu dengannya. Tidak lama kemudian gua mengajaknya keluar untuk sekedar makan malam, melupakan semua yang terjadi dan berpikir kedepannya membangun hubungan dengan lebih baik lagi. Selang beberapa hari gua pergi ke rumah sodara di desa, kebetulan disana sinyal ponsel kurang baik membuat komunikasi tidak bisa berjalan dengan lancar.

Sembari menunggu untuk pulang kembali kerumah gua mencari tempat untuk bisa melakukan komunikasi dengan Evi, ketika itu sekitar jam empat sore gua bisa terhubung, dan apa yang kudapatkan, dia minta putus huaaaaa *sad gua
Gua tanya kenapa kok tiba-tiba begitu, ternyata dia tidak nyaman dengan sifat gua yang emosional, permasalahan gua marah karena ketemu mantannya dibawa-bawa lagi, gua kurang dewasa, dia tidak suka dengan cara penyelesaian permasalahan gua.... rasanya itu seperti udah jatuh dimaki pula -___-. Alasannya seperti itu aja, kenapa tidak kemarin-kemarin sekalian diselesaikan. "Udah kita jalan sendiri aja masing-masing" telpon mati.

Sore itu gua mencoba negosiasi, tenangkan diri.. gua menjelaskan tentang perjuangan gua mulai dari sekolah, sampai melepaskan wanita kesayangan, berharap bisa dirajut kembali hubungan yang sudah ada. Namun sepertinya udah tidak mau mendengarkan lagi penjelasan dari gua, hingga akhirnya sepakat kita putus. (Ya semacam cerita di Sinetron di Innesiar)

Keesokan harinya seperti tersambar petir tanpa disetai angin,, ehh what happen? Begitu kejamnya,, gua dikirimin fotonya si Evi dan Rio lagi jalan bersama. Entah itu tidak sengaja dikirim ke gua atau hanya kode keras bahwasannya gua harus benar-benar pergi untuk selamanya. Atau itu sebagai informasi bahwa dia balikan lagi dengan sang mantan. Emmm .....ahhh sudahlah... aku ingin berkata kasar ###

Darisanalah gua benar-benar belajar tentang kehidupan, tentang penghargaan, penghormatan kepada orang lain, perbuatan yang kita lakukan baik atau buruknya akan kembali lagi kepada kita masing-masing..






Tidak ada komentar:

Posting Komentar